Damu


Judul : Damu
Oleh  : Wandi, S.Pd.I

 Darah itu tak henti-hentinya terus menetes dari tubuhnya, sudah hampir 20 menit ia menahan rasa sakit itu namun nampaknya masih belum juga mau berhenti. Tusukan itu tepat mengenai perut bagian sebelah kirinya. Dengan nafas yang masih terputus-putus ia pun mencoba terus melawan rasa sakit yang masih terasa.
  Ranting itu pun dilemparkan tak jauh dari dia dengan meninggalkan lumuran darahnya. Masih sambil berjalan dengan keadaan sempoyongan, terjatuh dan bangkit lagi untuk mencari-cari tempat sebagai berteduh. 
 Sore itu hujan yang begitu lebat hampir menutupi semua pandangnya sehingga sangat begitu sulit untuk terus berjalan mencari tempat berteduh. Dengan badan yang sudah begitu letih akhirnya dia tergeletak di tengah hutan itu sambil terus diguyur hujan yang kian begitu deras. 
 Sudah hampir beberapa lama dia biarkan tubuhnya itu terus dibasahi oleh derasnya hujan yang turun, ketidaksanggupan langkahnya dengan tusukan di perutnya yang tak juga kunjung membaik. 
 Dari tempat yang begitu tak terlalu jauh terdengar teriakan yang seraya memanggil namanya. Dam..... Dam.....  Namun suara itu tak begitu jelas terdengar oleh telinganya. Akhirnya tak lama dari itu dia pun tergeletak tak sedarkan diri dengan darah yang terus mengalir dari tubuhnya akibat tusukan yang mengenai tepat di perutnya itu. 

Bersambung... 



Komentar

Postingan Populer